Kebanyakan dari kita sebagai pelajar
atau orang biasa hanya mengenal ilmuwan yang berasal dari negri Barat. Namun
ternyata, banyak sekali ilmuwan yang berkebudayaan Islam. Sayangnya hanya
segelintir orang yang mengenal dan mempublikasikan mereka. Atau bahkan kita
sama sekali belum pernah mendengar nama mereka. Padahal, mereka telah berjasa
dalam sejarah dunia dan membuat mata dunia terbuka oleh karya mereka.
Berikut adalah tokoh Islam yang tidak
disebutkan dalam buku-buku pelajaran dan mungkin dilupakan oleh sejarah.
1.
Al Mashudi
Al-Mashudi
dikenal telah meletakkan dasar-dasar teori evolusi dalam karyanya yang dikenal
sebagai “Padang rumput emas”. Karya Al-Mashudi lainnya ada dalam Kitab
Al-Tanbih wal Ishraq. Dalam kitab ini ia menjelaskan teori evolusi dari mineral
ke tumbuhan, dari tumbuhan ke binatang, dan seterusnya.
Sedangkan
Ibnu Maskawaih menulis teori evolusinya dalam kitab The Epistles of Ikhwan
Al-Safa. Dalam kitab ini ia mengungkapkan tentang tingkatan perkembangan sebuah
species. Mulai dari air, mineral, tanaman, hewan, dan seterusnya. Karya Ibnu
Maskawaih ini sangat populer di dunia Barat. Bahkan teori evolusinya
telah banyak mempengaruhi penganut paham Darwin.
2. Al
Baytar
Abdullah
Ibn Ahmad Al-Baytar. Ia adalah ahli botani dan sekaligus pakar obat-obatan
(farmasi) terkemuka di Spanyol saat itu. Ia menjelajahi wilayah Mediterania, dari
Spanyol sampai Syiria, untuk mengumpulkan tanaman-tanaman yang bisa digunakan
untuk pengobatan (herbal).
Al-Baytar
menjelaskan lebih dari 1.400 obat-obatan herbal dan membandingkannya dengan
temuan-temuan lebih dari 150 penulis Muslim sebelumnya. Ilmuwan yang meninggal
di Damaskus, Syiria, ini menjadi herbalis terkemuka di dunia Islam.
Karya-karya
Al-Baytar antara lain Al-Mughani-fi al- Adwiyah al-Mufradah (kitab tentang
obat-obatan) dan Al-Jami fi al-Adwiyah al-Mufradah (kitab tentang obat-obatan
dari binatang, buah-buahan dan mineral). Kitab ini juga memuat 200 tanaman yang
saat itu belum dikenal orang.
3.
Al Nabati
Abul AbbĂ s Al-Nabati. Sebagaimana Al-Baytar, Al-Nabati juga
seorang pengembara. Ia berkelana sepanjang pantai-pantai Afrika dari Spanyol
sampai ke negeri-negeri Arab di Timur Tengah untuk mengumpulkan dan meneliti
tanaman-tanaman herbal. Al-Nabati menemukan sejumlah tanaman langka di pantai
Laut Merah. Nama Al-Nabati, dan juga pakar biologi Muslim lainnya tetap
dikenang hingga sekarang karena sumbangsihnya yang sangat luar biasa bagi
kehidupan manusia. Bahkan dalam kehidupan kita sehari-hari, nama Nabati sangat
akrab di telinga kita.
4.
Abu Zakaria Yahya
Abu Zakaria Yahya adalah penulis Kitab Al-Filahah. Ilmuwan yang
menulis di akhir abad ke-12 di Sevilla (Spanyol) itu adalah penulis ilmu-ilmu
pertanian. Bukunya memuat 585 jenis tanaman dan teknik budidaya lebih dari 50
tanaman buah-buahan. Ia juga menulis penyakit-penyakit tanaman dan cara
mengatasinya, serta jenis-jenis tanah, kesuburan, dan cara pemupukannya.
5.
Al Damiri
Pakar biologi Muslim lainnya adalah Al-Damiri. Ilmuwan yang
wafat di Kairo, Mesir, tahun 1405 M itu banyak diinspirasi oleh Al-Jahiz yang
dikenal sebagai ahli zoologi paling terkemuka di dunia Islam.
Al-Damiri menuliskan karyanya dalam Kitab Hayat al- Hayawan
(Kehidupan Binatang). Ini adalah sebuah eksiklopedi tentang kehidupan binatang
dan menjadi sumber informasi penting tentang binatang. Karya Al-Damiri merupakan
karya yang sangat penting dalam kajian zoologi. Ensiklopedi sejarah binatang
itu tercatat 700 tahun lebih awal dari yang ditulis ahli biologi Barat, Buffon.
Namun nama Buffon lebih dikenal ketimbang Al-Damiri.
6.
Ibnu Miskawaih
Nama Lengkapnya adalah Ahmad Ibn Muhammad Ibn Yaqub Ibn
Miskawaih, adalah seorang filosof muslim yang di anggap mampu memadukan dua
tradisi pemikiran Yunani dan Islam, di samping juga ahli dalam filsafat Romawi,
India, Arab, dan Persia, yang memusatkan perhatiannya pada filsafat etika
Islam, meskipun sebenarnya Ibnu Miskawaih adalah seorang dokter, sejarawan dan
ahli bahasa.[T.J.De Boer, Tarikh al –Falsafah fi al-islam. Terjemah Muhd. Abd
al-Hadi Abu Ridah.Kairo Maktabah al-Nahdlah al-Mishriyyah. Tt. hlm 73] Ia lahir
pada tahun 320 H/932 M di Rayy (Teheran Iran) dan meninggal di Istafhan pada
tanggal 9 Shafar tahun 412 H/16 Februari 1030 M, Ibnu Miskawaih hidup pada masa
pemerintahan dinasti Buwaihiyyah (320-450 H/932-1062 M).
Dalam teori evolusi Ibnu Miskawaih mengajukan prinsip
bahwa Evolusi manurutnya berlangsung dari alam mineral ke alam
tumbuh-tumbuhan, selanjutnya ke alam binatang, seterusnya ke alam manusia.
Transisi dari alam mineral ke alam tumbuhan terjadi melalui merjan (kerang),
dari alam tumbuhan ke alam binatang melalui pohon kurma dan dari alam binatang
ke alam manusia melalui kera.
7.
Al Jahiz
Al-Jahiz dilahirkan di Basra (Irak) pada tahun 781 Masehi. Ia
adalah pencetus pertama teori evolusi. Sayang namanya tidak disebutkan dalam
buku-buku pelajaran biologi di sekolah maupun di perguruan tinggi. Pelajar dan
mahasiswa lebih mengenal nama Charles Darwin, ilmuwan yang hidup seribu tahun
sepeninggal Al-Jahiz. Darwin yang hidup pada masa 1809-1882 itu dikenal melalui
bukunya bertajuk On the Origin of Species (1859).
Jika Darwin pernah menulis soal migrasi burung-burung di
Kepulauan Galapagos, maka jauh sebelum itu Al-Jahiz juga pernah melakukannya.
Al-Jahiz adalah ahli biologi pertama yang mencatat perubahan hidup burung
melalui migrasi. Dia berpendapat, lingkungan dapat menentukan karakteristik
fisik makhluk hidup. Asal muasal beragamnya warna kulit manusia, misalnya,
terjadi sebagai akibat dari lingkungan tempat mereka tinggal.
Al-Jahiz (781 M - 869 M) merupakan ahli biologi pertama yang
mengungkapkan teori struggle for existence (berjuang untuk tetap hidup).
Makhluk hidup, kata Al-Jahiz, agar bisa bertahan hidup harus berjuang. Berjuang
untuk mengatasi pengaruh dampak lingkungan, persaingan memperoleh makanan, dan
rasa aman.