MAKALAH
KIMIA
DAMPAK
POLIMER BAGI KESEHATAN
Oleh
:
FEMMY FADLYA
FARRAS ABDUL
RAUF
GHINA AGNIA
AZIZAH
IIK TAUFIK ABDUL
BASIR
IMELDA JAUZAIN
BAHTIAR
REZA PERMATASARI
RACHMAN
RIAN SEPTIANA
SINDI TESA
FITRIANI
TIA TASDRIATI
YOSSA ELEGI
SAFITRI
SEKOLAH
MENENGAH KEJURUAN BINA PUTERA NUSANTARA
KOTA
TASIKMALAYA
2013
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji
syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan curahan rahmat dan nikmat kepada
sekalian hamba-Nya serta atas karunia-Nya akhirnya penulis dapat menyelesaikan Makalah
Kimia tentang Dampak Polimer Bagi Kesehatan ini dengan baik.
Adapun
tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi salah satu tugas guru
mata pelajaran kimia.
Untuk
itu pada kesempatan ini pula penulis ingin mengucapkan rasa terima kasih kepada
semua pihak yang telah membantu dalam penulisan dan penyusunan makalah ini.
Penulis
menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih terdapat kekurangan karena terbatasnya
kemampuan, pengetahuan, dan pengalaman yang dimiliki penulis. Oleh karena itu penulis
dengan senang hati menerima saran dan kritik.
Semoga
Allah SWT membalas budi baik yang telah diberikan oleh semua pihak dalam penyusunan
makalah ini yang pada akhirnya penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat
bagi semua pihak yang memerlukan, khususnya di bidang kimia dan kesehatan saat
ini.
Tasikmalaya,
September 2013
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Perkembangan
yang sangat pesat dari industri polimer sintetik membuat kehidupan kita selalu dimanjakan
oleh kepraktisan dan kenyamanan dari produk yang mereka hasilkan. Bahkan
plastic dianggap sebagai salah satu cirri kemunculan zaman modern yang ditandai
dengan kehidupan yang serba praktis dan nyaman. Hampir semua bidang dalam kehidupan
manusia tidak lepas dari “plastic”. Namun, selain keuntungannya yang dijadikan favorit
masyarakat, banyak sekali kerugian yang ditimbulkan dari bahan praktis tersebut.
Salah satunya, dampak terhadap kesehatan.
Zat-zat yang
ditambahkan dalam pembuatan kemasan plastic tersebut, tidak sedikit yang
membahayakan kesehatan tubuh manusia. Seperti halnya pelembut. Kebanyakan
plastic seperti PVC, agar tidak bersifat kaku dan rapuh ditambahkan dengan suatu
bahan pelembut (plasticizers). Namun, penggunaan bahan pelembut ini yang
justru dapat menimbulkan masalah kesehatan. Sebagai contoh, penggunaan bahan pelembut
seperti PCB sekarang sudah dilarang pemakaiannya karena dapat menimbulkan kematian
jaringan dan kanker pada manusia (karsinogenik).
Seiring dengan maraknya
plastik yang berbahaya bagi kesehatan ini, berbagai upaya dilakukan manusia untuk
mengurangi dampak tersebut, salah satu contohya itu dengan menggunakan prinsip
4R dalam kehidupan sehari-hari. Dengan adanya prinsip tersebut, diharapkan dampak
negative yang dihasilkan dapat ditekan semaksimal mungkin dan keuntungannya bisa
lebih banyak dirasakan di masyarakat luas. Karena tidak bisa dipungkiri bahwa keuntungan
dalam pemakaian plastic ini membuat manusia ingin serba praktis.
B.
Maksud
dan Tujuan
a. Mengetahui
dampak positif dan negative dari pemakaian polimer
b. Membedakan
dampak positif dan negative dari pemakaian polimer bagi kesehatan
c. Mengidentifikasi
dampak yang dihasilkan dari pemakaian polimer
d. Mengetahui
cara menanggulangi dampak pemakaian polimer secara efektif dan efisien
e. Meningkatkan
pengetahuan akan bahaya polimer bagi kesehatan, agar banyak orang mengenal dan
mewaspadai bahaya tersebut.
BAB II
PEMBAHASAN
Polimer adalah
makromolekul yang biasanya memiliki bobot molekul tinggi, dibangun dari
pengulangan kesatuan kimia yang kecil dan sederhana. Kesatuan-kesatuan berulang
itu setara dengan monomernya, yaitu bahan dasar pembuat polimer. Akibatnya
molekul-molekul polimer umumnya mempunyai massa molekul yang sangat besar.
Dalam kehidupan sehari-hari, polimer sering disebut dengan plastic, yang
keberadaannya sangat lekat dengan kehidupan manusia.
B.
Klasifikasi
Polimer
1. Berdasarkan
asal mula Polimer
a. Polimer
alam
b. Polimer
sintetis
2. Berdasarkan
jenis monomer pembentuk Polimer
a. Homopolimer
b. Kopolimer
3. Berdasarkan
sifat polimer terhadap panas
a. Termoplastik
b. Termoset
4. Berdasarkan
kegunaan
a. Bidang
bahan makanan
b. Bidang
makanan
c. Bidang
elektronik dan kendaraan
d. Bidang
alat rumah tangga
C.
Sifat
Polimer
1. Sifat
Thermal
Sifat
polimer terhadap panas ada yang menjadi lunak jika dipanaskan dan keras jika
didinginkan, polimer seperti ini disebut termoplas. Contohnya : plastik yang
digunakan untuk kantong dan botol plastik. Sedangkan polimer yang menjadi keras
jika dipanaskan disebut termoset, contohnya melamin.
2. Sifat
Kelenturan
Polimer
akan mempunyai kelenturan yang berbeda dengan polimer sintetis. Umumnya polimer
alam agak sukar untuk dicetak sesuai keinginan,sedangkan polimer sintetis lebih
mudah dibuat cetakan untuk menghasilkan bentuk tertentu. Karet akan lebih mudah
mengembangdan kehilangan kekenyalannya setelah terlalu lama kena bensin atau
minyak.
3. Ketahanan
terhadap Mikroorganisme
Polimer
alam seperti wool, sutra, atau selulosa tidak tahan terhadap mikroorganisme
atau ulat (rayap). Sedangkan polimer sintetis lebih tahan terhadap
mikroorganisme atau ulat.
4. Sifat
Lainnya
Sifat
polimer yang lainnya bergantung pemakainnnya untuk kemasan atau alat-alat
industri. Untuk tujuan pengemasan harus diperhatikan :
- Toksisitasnya
- Daya tahan terhadap air, minyak atau panas
- Daya tembus udara (oksigen)
- Kelenturan
- Transparan
D.
Manfaat Polimer Bagi Kehidupan
Dalam kehidupan sehari-hari banyak barang-barang yang
digunakan merupakan polimer sintetis mulai dari kantong plastik untuk belanja, plastik
pembungkus makanan dan minuman, kemasan plastik, alat-alat listrik, alat-alat
rumah tangga, dan alat-alat elektronik. Setiap kita belanja dalam jumlah kecil,
misalnya diwarung, selalu kita akan mendapatkan pembungkus plastik dan kantong
plastik (keresek).
1. Penggolongan
a. Manfaat di bidang Kedokteran
Tidak
sedikit alat kesehatan yang digunakan oleh instansi kesehatan maupun tenaga
medisnya berhubungan dengan plastic. Keuntungan yang dihasilkan plastic ini
sangat memudahkan para tenaga medis dalam melakukan tugas dan fungsinya.
Diantara alat-alat yang digunakan dibidang kedokteran yaitu, wadah cairan
infuse, dissposible syring, transpusi set, selang oksigen, urine bag, sarung
tangan, thermometer, dan masih banyak lagi.
b. Manfaat dibidang otomotif
Kendaraan yang
sering kita lihat dijalanan, hampir setengah bagian penyusunnya adalah polimer
sintetis. Namun dengan jenis plastic yang berbeda, susunan plastic yang
digunakan pada kendaraan terlihat baik bahkan tidak tampak seperti plastic.
Contoh bagian kendaraan yang berasal dari platik yaitu, ban, stir motor,
pembersih kaca mobil, karet di jendela mobil, dan lain-lain.
c. Manfaat dibidang rumah tangga
Secara
umum, hampir semua lapisan masyarakat menggunakan polimer sintetis sebagai
alternative atau pengganti perabot rumah tangga yang pecah belah. Ini karena
keuntungannya yang sangat banyak dihasilkan oleh polimer sintetis. Selain tidak
akan pecah jika jatuh dari ketinggian, polimer sintetis yaitu plastic, bahan
ini lebih praktis dan sederhana dalam bentuk fisik. Mulai dari perabot rumah
tangga, alat masak, alat makan, dan perlengkapan lainnya, lebih praktis jika
menggunakan polimer sintetis. Contohnya yaitu, tempat makan plastic, toples
kue, tempat sampah, gantungan baju, lemari plastic, Teflon, dispenser, gallon,
dan yang lainnya.
d. Manfaat dibidang pangan
Seperti
yang telah diketahui, polimer bukan hanya berasal dari proses buatan manusia,
namun ada juga yang berasal dari alam. Yakni polimer alam yang dimanfaatkan
sebagai bahan makanan. Hanya saja, jumlah polimer alam ini terbatas dan kurang
stabil karena proses untuk menghasilkannya diatur oleh alam. Contoh untuk bahan
makanan yaitu amilum yang berasal dari beras atau gandum.
E.
Dampak yang dihasilkan pada
penggunaan Polimer
Sebagaimana yang diketahui, plastik yang mulai digunakan
sekitar 50 tahun yang silam, kini telah menjadi barang yang tidak terpisahkan
dalam kehidupan manusia. Diperkirakan ada 500 juta sampai 1 milyar kantong
plastik digunakan penduduk dunia dalam satu tahun. Ini berarti ada sekitar 1
juta kantong plastik per menit. Untuk membuatnya, diperlukan 12 juta barel
minyak per tahun, dan 14 juta pohon ditebang. Konsumsi berlebih terhadap
plastik, pun mengakibatkan jumlah sampah plastik yang besar. Karena bukan
berasal dari senyawa biologis, plastik memiliki sifat sulit terdegradasi ( non-biodegradable
). Plastik diperkirakan membutuhkan waktu 100 hingga 500 tahun hingga dapat
terdekomposisi ( terurai ) dengan sempurna.
Selain keuntungannya yang banyak dalam meringankan beban
manusia, polimer, khususnya plastic ini menimbulkan dampak negative pula bagi
kehidupan. Hal itu ditimbulkan dari zat-zat penyusun polimer itu sendiri, yang
gagal untuk diuraikan kembali oleh mikroorganisme hidup disekitarnya. Kita
tahu, bahwa plastic itu sulit untuk diuraikan, dan jika teruraipun memerlukan
waktu yang sangat lama.
Untuk menanggulangi sampah plastik beberapa pihak mencoba
untuk membakarnya. Tetapi proses pembakaran yang kurang sempurna dan tidak
mengurai partikel - partikel plastik dengan sempurna maka akan menjadi dioksin
di udara. Bila manusia menghirup dioksin ini manusia akan rentan
terhadap berbagai penyakit di antaranya kanker, gangguan sistem syaraf,
hepatitis, pembengkakan hati, dan gejala depresi.
2 komentar:
bagus banget
bagus banget
Posting Komentar