ILMUWAN YANG BERJASA DIBIDANG BIOLOGI


ILMUWAN YANG BERJASA DIBIDANG BIOLOGI
1.      Dmitri Ivanovsky
Pada tahun 1892, ahli biologi Rusia Dmitri Ivanovsky mempelajari penyakit tembakau yang disebut penyakit mosaik tembakau penyakit ini menimbulkan bercak kuning pada daun tembakau. Ivanovsky membuat eksperimen, jika ekstrak daun yang terserang penyakit mosaik dioleskan pada daun yang sehat, beberapa waktu kemudian daun yang sehat itu terserang penyakit. Akan tetapi, jika ekstrak tersebut dipanaskan sampai mendidih dan setelah dingin dioleskan, tidak  menyebabkan sakit pada daun sehat.
Ivanovsky menyimpulkan sementara bahwa penyakit mosaik pada tembakau disebabkan oleh bakteri patogen (bakteri penyebab penyakit). Namun ketika ia pada tahun 1893 menyaring ekstrak daun tembakau yang terserang patogen itu dengan saringan keramik, kemudian cairan hasil saringan dioleskan ke daun tembakau yang sehat, ternyata daun tersebut menjadi sakit. Seandainya penyakit itu disebabkan oleh bakteri, daun tembakau akan tetap sehat karena bakteri tersaring oleh saringan keramik.
Ivanovsky menduga bahwa penyebab penyakit mozaik pada daun tembakau itu adalah bakteri yang sangat kecil.
2.      Martinus Willem Beijerinck
Martinus Willem Beijerinck, ilmuwan Belanda melakukan percobaan berdasarkan penemuan Ivanovsky, ia mengoleskan getah daun tembakau hasil saringan dari satu tembakau ke tembakau lain secara berjenjang. Mula-mula dia menyaring getah daun tembakau yang terkena penyakit dengan saringan keramik, kemudian getah hasil saringan itu dioleskan ke daun tembakau yang sehat.
Tembakau yang sehat itu menjadi sakit. Selanjutnya getah daun yang sakit ini pun disaring lagi, dan hasilnya dioleskan ke daun tembakau yang sehat. Tembakau yang sehat ini juga terkena penyakit. Demikian seterusnya. Ini berarti bahwa "bakteri" patogen itu mampu berkembang biak, ukurannya sangat kecil karena lolos dari saringan keramik. Saat itu orang hanya mengenal bakteri sehingga penyebab penyakit mosaik pada daun tembakau itu diduga diakibatkan oleh bakteri yang berukuran sangat kecil.
3.      Wendell Meredith Stanley
Dugaan tentang bakteri yang berukuran sangat kecil itu ternyata keliru. Pada tahun 1935, Wendell Meredith Stanley, dari Rockefeller Institute (Amerika Serikat), berhasil mengisolasi dan mengkristalkan virus mosaik tembakau, dan ia menyimpulkan bahwa virus berbeda dengan bakteri.
Jika kristal virus diinjeksikan ke tanaman tembakau yang sehat, virus akan aktif, mengganda, dan menyebabkan penyakit. Karena virus dapat dikristalkan berarti ia bukan sel. Virus dianggap sebagai peralihan antara benda abiotik dan biotik. Virus yang menyerang tembakau diberi nama virus mosaik tembakau (Tobacco Mosaic Virus, disingkat TMV).
4.      Aristoteles
Aristoteles membagi makhluk hidup menjadi 2 kingdom, yaitu hewan dan tumbuhan. Aristoteles membagi hewan menjadi beberapa kelompok berdasarkan habitat dan perilakunya. Sedangkan tumbuhan dikelompokkan berdasarkan ukuran dan strukturnya. Sebagai contoh, kingdom tumbuhan dibagi menjadi 3 divisi, yaitu herba, semak, dan pohon. Karena kurang teliti, klasifikasi menurut sistem ini memiliki banyak kesalahan, meskipun demikian telah digunakan selama lebih dari 2.000 tahun.
5.      Carl Von Linne (Carolus Linnaeus.)
Karya penting Linnaeus adalah menyusun sistem klasifikasi yang lebih mudah dipahami daripada sistem sebelumnya. Sistem Yang disusun oleh Linnaeus merupakan sistem klasifikasi buatan. Maksudnya, kategori organisme didasarkan pada sejumlah kecil sifat-sifat morfologi tanpa memandang kesamaan struktur yang mungkin memperlihatkan kekerabatan. Klasifikasi sistem buatan ini antara lain mengelompokkan tumbuhan atas dasar warna bunga, massa bunga, bentuk daun, jumlah benang sari, putik dan lain-lain. Sistem klasifikasi tumbuhan yang dikemukakan oleh Linnaeus juga disebut "sistem seksual" karena Linnaeus memusatkan perhatiannya pada alat reproduksi tumbuhan. Karya Linnaeus yang sangat penting adalah penamaan jenis (spesies) dengan menggunakan dua nama atau disebut binomial nomenklatur.
6.      Charles Darwin
Pada masa Linnaeus menduga bahwa pada awal dibentuknya makhluk hidup, telah diciptakan makhluk hidup yang sama seperti makhluk hidup yang ada sekarang, misalnya pisang, ayam, padi, dan jagung. Kemudian, makhluk hidup tersebut tetap hidup dan berkembang sampai sekarang. Hal ini menyebabkan mereka tidak mengetahui bahwa terdapat kekerabatan antarjenis organisme.
Pada tahun-tahun sesudah Charles Darwin menerbitkan publikasinya The Origin of Species (On the origin of Species by Means of Natural Selection) pada tahun 1859, doktrin evolusi berangsur-angsur berubah dari doktrin penciptaan khusus ke doktrin yang menyatakan bahwa antarorganisme terdapat kekerabatan. Bertolak dari teori evolusi Darwin, muncullah sistem klasifikasi modern berdasarkan filogeni.
Filogeni yaitu klasifikasi yang disusun dengan melihat keturunan dan hubungan kekerabatan. Filogeni adalah sejarah evolusi suatu kelompok organisme. Klasifikasi yang berdasar proses filogeni disebut klasifikasi sistem filogenetik. Sistem ini didasarkan pada jauh dekatnya kekerabatan antarorganisme atau kelompok organisme. Organisme-organisme yang berkerabat dekat memiliki persamaan ciri yang lebih banyak jika dibandingkan dengan organisme yang berkerabat jauh.
Klasifikasi yang didasarkan pada hubungan filogenetik mengalami berbagai perkembangan. Klasifikasi ini diakui dan dipakai secara intemasional. Ada beberapa sistem klasifikasi yang pemah diperkenalkan oleh para ahli taksonomi yaitu Sistem Dua kingdom, Sistem Tiga kingdom, Sistem Empat Kingdom, Sistem Lima Kingdom, Sistem Enam Kingdom.


0 komentar:

Posting Komentar